Sabtu, 09 Mei 2009

SWEET SORGHUM UNTUK ETHANOL ATAU SYRUP ?



Tanaman sweet sorghum akan menghasilkan batang, daun dan biji (panicle), dengan batang yang mengandung gula dalam kisaran diatas 12 % maka nira batang sweet sorghum merupakan bahan potensial baik untuk syrup maupun difermentasi menjadi ethanol, sementara bulir bulir bijinya dapat dimanfaatkan sebagai makanan selingan maupun dikonversi menjadi sacarine yang juga digunakan sebagai bahan baku ethanol.
Tantangan utama adalah pada budidaya sweet sorghum sendiri , yaitu belum didapatkan varitas unggulan yang stabil baik produktivitas maupun kwalitas (dengan indikator kandungan gula yang paling maximal dan stabil),sementara untuk produk ethanolpun masih belum jelas regulasi dan aturannya, utamanya yang menyangkut petani penanam sweet sorghum, sejujurnya hal yang paling menghawatirkan bagi petani adalah nasib yang sama dengan tanaman jarak yang begitu menggebu gebu dan endingnya hilang bak ditelan gelombang tsunami,seperti juga tanaman pisang cavendish yang konon untuk bahan baku tepung makanan bayi bernsaib sama dimata petani, permasalahan yang akan timbul seperti juga halnya tanaman jarak, bagi yang sudah terlanjur mau diapakan biji jaraknya ini bak buah simalakama maju rugi mundur rugi, kami coba usulan solusi bagi yan sudah menanam jarak sebaiknya dimanfaatkan untuk energy rumah tangga, petik buah jarak kering dan masukkan beserta kulit dan bijinya untuk bahan bakar rumah tangga (video dpt dilihat di video clips yang kami link dgn blog ini), nah bagaimana dengan yang sudah terlajur menanam sweet sorghum tidak usah panik bijiya dapat dijual baik untuk makanan selingan maupun untuk pakan burung, batangnya apabila punya modal dapat digiling dijadikan syrup atau kalau memang terpaksa ya dishredder untuk pakan ternak ruminansia (sapi, kambing, kerbau dll),nah kalau mau dijadikan ethanol tentu harus berpikir mulai dari perizinan dan lain lainnya, apapun kita harus punya tekad dan optimisme mengambil keputusan diantara pilihan pilihan yang kurang menguntungkan.

Senin, 04 Mei 2009

BLOK DAN CLUSTER PERTANIAN TERPADU


BLOK UTAMA PERTANIAN TERPADU
F4 – sebagai hasil pertanian terpadu.
Konsep terapan pertanian terpadu akan menghasilkan F4 yang sebenarnya adalah langkah pengamanan terhadap ketahanan dan ketersediaan pangan dan energy secara regional maupn nasional, terutapa pada kawasan kawasan remote area dari jajaran kepulauan Indonesia.
F1 - FOOD Pangan manusia (beras, gandum, jagung, kedelai, kacang kacangan , dan lain lain produk peternakan (daging, susu, telor dll) , produk budiaya ikan air tawar (lele, mujair, nila, gurameh dll) dan hasil perkebunan (kopi, teh, gula dll)
F2 – FEED Pakan ternak termasuk didalamnya ternak ruminansia (sapi, kambing, kerbau, kelinci ), ternak unggas (ayam, itik, entok, angsa, burung dara dll) juga pakan ikan budidaya air tawar terutama ikan herbivore dan omnivora yang tidak perlu protein content tinggi ( mujair, tombro, bandeng, nila dan gurameh).
F3- FUEL Akan dihasilkan energy dalam berbagai bentuk mulai energy panas untuk kebutuhan domestic/ masak memasak, energy panas untuk industry makanan dikawasan pedesaan juga untuk industry kecil, juga akan dihasilkan power energy misalnya pure plant oi (PPO) atau dicampur menjadi bio diesel, ethanol dan gasohol, synthetic gas yang dihasilkan dari pirolisis gasifikasi maupun enzimasi gasifikasi dan juga pemakaian tenaga langsung lembu untuk penarik pedati, kerbau untuk mengolah lahan pertanian sebenarnya adalah produk berbentuk FUEL/ENERGY.
F4-FERTILIZER Akan dihasilkan juga bio fertilizer yang semua juga memahami bahwa bio/ organic fertilizer bukan hanya sebagai penyubur tetapi juga sebagai perawat tanah (SOIL CONDITIONER), yang dari sisi keekonomisan maupun karakter hasil produknya tidak kalah dengan pupuk buatan (anorganik fertilizer) bahkan pada kondisi tertentu akan dihasilkan bio pestisida (dari asap cair yang dihasilkan pada proses pirolisis gasifikasi) yang dapat dimanfaatkan sebagai pengawet makanan yang tidak berbahaya (bio preservative)
Dari F4 diatas tersimpulkan betapa besar kasih sayang Maha Pencipta terhadap makhluknya cholifah dibumi – tidak satupun ciptaannya yang sia sia.

Beberapa kluster dari blok diagram diatas berdasar pengalaman yang telah /pernahkami lakukan dan sedang kami terapkan, informasi singkatnya di:

http//slideshare.net/ss170952
http//scribd.com/ss170952
http//authorstream.com/user-presentations/ss170952
http//youtube.com/ss170952
http//energybiomasa.blogspot.com
http//pabrikgulamini.blogspot.com
http//integratedfarming.blogspot.com
http// Picasaweb.google.com/myslametdok.

CLUSTER TANAMAN PANGAN

Dari budidaya tanaman padi akan dihasilkan produk utama beras dan produk sampingan bekatul, sekam padi, jerami dan kawul, semua produk sampinga apabila diproses lanjut masih mempunyai kegunaan dan nilai ekonomis yang layak kelola.
Jerami dan malai kosong (kawul) dapat disimpan sebagai hay (bahan pakan kering) untuk ternak ruminansia atau dibuat silage (makanan hijau terfermentasi), sedangkan bekatul sudah tidak asing lagi sebagai bahan pencampur pakan ternak (ruminansia, unggas dan ikan omnivore/ herbivora), sementara sekam padi dapat dikonversi menjadi energy (pembakaran langsung maupun gasifikasi) dan masih akan menghasilkan abu maupun arang sekam yang dapat diimplementasikan sebagai pupuk organic, sementara apabila energy sekam padi digunakan untuk gas diesel engine akan didapatkan lagi hasil sampingan berupa apap cair yang dapat digunakan untuk pengewet makanan atau campuran pestisida organic.


Dari tanaman kedelai banyak produk yang dapat dihasilkan dengan produk utama biji kedelai sebagai bahan makanan dan turunannya (susu kedelai, tahu, tempe, kecap, minyak kedelai dll) akn menghasilkan pula produk sampingan yang mempunyai nilai ekonomis dan layak kelola, misalnya ampas tahu , ampas kecap , ampas susu kedelai dapat digunakan sebagai tambahan pakan ternak, sementara batang batang kering nya juga dapat disimpan utnuk pakan ternak ruminansia, sementara dilahan tanaman juga akan meninggalkan bintil bintil rizobium sebagai starter hara nitrogen untuk tanaman berikutnya.

CLUSTER PAKAN TERNAK dan CLUSTER PETERNAKAN DAN PERIKANAN

Berdasar proximate analisis dari masing masing bahan sangatlah mudah disusun formula pakan yang sesuai kebutuhan, murah dan memenuhi standart pakan ternak.
Dengan pakan alternative tersebut , apabila susunan formulasinya baik maka akan didapatkan kwalitas pakan yang tidak berbeda dengan pakan buatan pabrik, dalam pengamatan dengan pakan alternative untuk ayam pedaging (broiler) juga akan didapat konversi pakan terhadap daging ayam timbang hidup dalam kisaran 1,8 sd 1.9.

Selain rumput hijauan atau hay tambahan pakan penguat diperlukan untuk kestabilan laju pertumbuhan berat.

Khusus untuk jenis ikan pemakan segala (omnivore) by produk pertanian dapat digunakan sebagai bahan pembuat pakan ikan.






CLUSTER PUPUK ORGANIK

PRINSIP PERTANIAN TERPADU





Prinsip pertanian terpadu adalah pemanfaatan byproduk sebagai bahan baku produk cluster lainnya, misalnya dari budidaya padi selain produk beras katul sebagai bahan pakan ternak digabungkan dengan by produk perikanan air tawar atau samudera, sekam untuk energy dan arangnya untuk bio fertilizer, sementara jerami dan malai (kawul) untuk cluster budidaya ternak ruminansia dll, begitu pula dengan komodity lainnya sehingga tidak dikenal by produk yang dinamakan limbah bahasa kerennya pertanian terpadu akan merubah aktivitas cost center menjadi profit center.