Sabtu, 31 Juli 2010

GULA CETAK DAN SEMUT BEBAS BELERANG

GULA BEBAS BAHAN KIMIA.
Hampir semua gula yang dihasilkan pengrajin tradisional dengan teknologi penguapan api langsung (open pan teknologi) , baik gula kelapa (palmae) maupun gula tebu menggunakan berbagai tambahan bahan kimia pada proses produksinya, penambahan penambahan yang tidak terukur akan memberikan kwalitas produk yang heterogen yang belum tentu sehat.
Dengan teknologi penguapan api langsung cenderung terjadi pemanasan berlebihan (over heat) karena gula dididihkan pada temperature diatas 130 celsius (makin pekat gula titik didih makin tinggi)  dan akan merubah sebagian besar gula terdegradasi menjadi karamel dengan warna coklat tua dan taste yang khas. 

AGAR WARNA MENARIK.
Tanpa tambahan bahan kimia sebagai pemucat (bleaching) maka gula yang dihasilkan akan berwarna coklat tua kehitam hitaman dan kurang menarik minat pembeli, bahan kimia yang sangat lazim dipakai sebagai pemucat adalah SODIUM METABISULFITE ( turunan belerang), tentu agar didapat warna yang kuning menarik harus diberikan dalam jumlah yang pasti melampaui ambang batas kesehatan yang tercantum dalam SNI gula.

Warnanya memang menarik.
Warna asli hitam tidak menarik , meski sebenarnya lebih sehat

GULA RASA ASIN.
Gula tradisional yang dipucatkan dengan sodium metabisulfite memang berwarna menarik, tetapi kalau kita cicipi akan sangat terasa manisnya gula terasa dan berbaur dengan sinnya residu belerang.
Cicipi gula ini pasti rame rasanya , manis dan asin.
GULA BEBAS BELERANG.
Hitamnya warna gula produk tradisionel diakibatkan oleh over liming (pemberian susu kapur berlebihan) dan over heating penyebab karamelisasi, kunci untuk mendapatkan produk gula tanpa bahan kimia dengan warna hasil produksi yang cerah dan tetap menarik pembeli hanya dengan mengendalikan pemberian susu kapur dengan menggunakan pengukuran pH , sampai dengan pH netraldan menurunkan titik didih dengan terapan penguapan dibawah kevacuuman, dengan kevacuuman 60 sd 64 cm kolom air raksa maka larutan gula akan mendidih pada temperature dibawah 60 celsiusdan akan memberikan warna produk yang menarik..
 Terlihat pada kehampaan 62 cm hg  titik didih dibawah 60 celsius
 Gula cetak bebas belerang  kisaran harga Rp 6.750/kg.
Kelebihan lain dari proses penguapan hampa adalah akan dihasilkan produk selain menarik warnanya tanpa tambahan kimia juga dihasilkan produk yang tahan panas (tidak lembek) bahkan pada temperature 80 celsius, sehingga aman dalam transportasi dan penyimpanan. 

Gula semut non centrifugal hasil penguapan hampas.
Warna yang menarik dan bebas bahan kimia dengan rasa PLAIN, modifikasi taste dapat dilakukan terukur dengan memberikan CARAMEL TASTE sesuai yang diinginkan.
Gula ini dalam kisaran harga Rp 7.950/kg

Foto foto dan movie
picasaweb.google.com/ss170952
youtube.com/ss170952


Senin, 26 Juli 2010

PABRIK GULA MIKRO ( INDUSTRI GULA RUMAH TANGGA)

GULA SEBAGAI INDUSTRI RUMAH TANGGA

Beberapa referensi mendifinisikan kapasitas pabrik gula kecil dalam kisaran 10 sd 50 ton tebu perhari umumnya dengan teknologi open pan , lepas dari pro dan kontra soal efisiensi pabrik gula kecil/ mini yang jelas defacto sangatlah banyak kendala untuk membangun pabrik gula besar, apalagi yang dinyatakan efisien harus diatas 10.000 ton tebu perhari. 

Pabrik gula kecil pada ambang bawah kapasitas dibawah ini barangkali merupakan percontohan bahwa kedepan industri gula dapat dijadikan industri rumah tangga, rumah tangga dengan 3 anak dengan 3 keponakan dan 3 tetangga yang tidak mudah untuk menjadi PNS, tidak mudah untuk dapat belajar di perguruan tinggi negeri dan barangkali terkena PHK sangat berpeluang utnuk mengelola industri gula skala rumah tangga ini. Apalagi dikawasan remote area diluar Jawa yang tersedia lahan yang lebih dari cukup, dengan hanya perlu lahan tanaman beberapa puluh ha dan lahan emplasemen satu dua ha tentu bukan menjadi masalah, meskipun dengan infra strukture yang sangat terbatas.


Swa sembada beras dicapai karena tanaman padi dikelola dan diproses oleh petani pada skala kecil, rice mill unit rata rata berkapasitas 1 ton gabah perjam dan barang kali belum ada rice mill dengan kapasitas 500 ton gabah perjam. satu inspirasi dan mimpi barang kali swasembada gula juga akan dicapai kalau industri gula dijadikan industri kecil/ industri rumah tangga.


Mikro mill ini direncanakan dapat dioperasikan dengan bahan baku tebu, batang sweet sorghum mapun nira dala palmae (kelapa, aren, siwalan dll) untuk menghasilkan baik gula cair, gula cetak , gula semut maupun gula putih  yang sehat tanpa belerang (sulphur free sugar) dengan tetap mempertahankan kesederhanaan dan memenuhi kriteria ekonomis.


Deskripsi peralatan.
Peralatan sesuai ilustrasi foto dibawah ini, adalah model yang dibangun di Jombang.


Module pemerahan idealnya 2 atau 3 gilingan dengan imbibisi ringan.


Module pemurnian terdiri dari juice heater, settling tang dan juice feeder tank.


Nira yang sudah dimurnikan 


Module penguapan double efek dan masakan hampa.


Pendidihan suhu rendah (kurang 60 celsius) menghasilkan produk berkwalitas.


Ketel pipa air vertikal 3 phase sangat hemat energy, start up 15 menit dan responsip.


Temperature gas buang kurang dari 200 celsius pada tekanan operasi 1,5 kg.
(indikator thermal efisiensi yang cukup baik)


Sistem penghampaan dengan barometrik condenser simple dan ekonomis.



Produks yang dihasilkan.
Pada uji produksi 21 dan 22 juli 2010 dihasilkan produk produk turunan tebu menjadi GULA BEBAS BELERANG (SULPHUR FREE SUGAR)  sbb:

Gula cetak  (tidak lembek meskipunn dijemur diterik matahari).

D

 Dipanaskan sd 80 celsius tidak lembek justru bertambah keras


Gula cair.(seperti madu)


Gula semut non sentrifugal (tidak ada molasse sebagai by produk).

Dengan penambahan kristaliser dan sugar separator akan dapat dihasilkan kombinasi gula putih dan gula cetak, atau gula putih dengan by produk molasse.

Energy.
Diperlukan energy listrik untuk penggerak gilingan dan motor motor pompa , dapat juga dengan menggunakan small diesel engine, penghematan energy solar dapat dilakukan dengan mengoperasikan diesel gasifikasi dimana 75% konsumsi solar disubtitusi dengan gas dari reaktor gasifikasi yang dapat dioperasikan dengan feedstock limbah pertanian dan perkebunan atau cokas.


Diesel gasifier , subtitusi 75% solar dengan syntetik gas


Tenaga kerja.
Tenaga kerja tidak dituntut berpendidikan formal khusus SLTP atau sederajat sudah mampu mengoperasikan mikro mill untuk menghasilkan produk diatas.


Pertanyaan umum:
- Berapa rendemen?
Apabila bahan olah / tebu memenuhi kriteria millable cane akan didapat rendemen optimal 12% gula cetak, atau 13 % gula cair atau kombinasi 8% gula putih plus 3,5% molasse atau 6% gula putih plus 6% gula cetak.


-Berapa investasi?
Tergantung dari specifikasi teknis , lokasi dll.