Kamis, 23 September 2010

SYRUP GULA KELAPA (LIQUID PALM SUGAR).

Foto foto gula cair dibawah diproduksi dengan micro mill yang ada di Jombang dengan mendatangkan nira kelapa dari Kab Blitar ( 2,3 sd 3 jam) perjalanan dari penderes sampai dengan lokasi proses.



Proses produksi dengan parameter parameter yang terukur dan stabil akan menghasilkan produk gula cair kelapa yang di prediksi mampu  menjadi icon produksi dan mempunyai nilai tambah yang cukup signifikan



Warna gula kelapa relatif cantik dan tidak ada kenaikan intensitas warna akibat karamelisasi karena titik didih dikendalikan selalu kurang dari 60 derajat celsius, kenaikan intensitas warna akibat kenaikan temperature gula reduksi hampir hampir tidak terjadi.


Kemasan harus betul betul steril mencegah terjadinya fermentasi , sehingga shelf life lebih dari 12 bulan simpan.


Gula kelapa cair warna dapat dicreate dengan merubah beberapa parameter proses antara lain titik didih (tingkat kevacuuman) dan tingkat keasam basaan (pH)

Gula cair tebu (dari bahan tebu varitas BL berkulit coklat tua) akan menghasilkan syrup dengan warna kuning kecoklatan, dibanding gula cair kelapa yang berbahan nira kelapa akan menghasilkan syrup dengan warna yang lebih cerah, meskipun dengan proses yang sama.

Syrup gula kelapa (ex negara lain)

Sabtu, 31 Juli 2010

GULA CETAK DAN SEMUT BEBAS BELERANG

GULA BEBAS BAHAN KIMIA.
Hampir semua gula yang dihasilkan pengrajin tradisional dengan teknologi penguapan api langsung (open pan teknologi) , baik gula kelapa (palmae) maupun gula tebu menggunakan berbagai tambahan bahan kimia pada proses produksinya, penambahan penambahan yang tidak terukur akan memberikan kwalitas produk yang heterogen yang belum tentu sehat.
Dengan teknologi penguapan api langsung cenderung terjadi pemanasan berlebihan (over heat) karena gula dididihkan pada temperature diatas 130 celsius (makin pekat gula titik didih makin tinggi)  dan akan merubah sebagian besar gula terdegradasi menjadi karamel dengan warna coklat tua dan taste yang khas. 

AGAR WARNA MENARIK.
Tanpa tambahan bahan kimia sebagai pemucat (bleaching) maka gula yang dihasilkan akan berwarna coklat tua kehitam hitaman dan kurang menarik minat pembeli, bahan kimia yang sangat lazim dipakai sebagai pemucat adalah SODIUM METABISULFITE ( turunan belerang), tentu agar didapat warna yang kuning menarik harus diberikan dalam jumlah yang pasti melampaui ambang batas kesehatan yang tercantum dalam SNI gula.

Warnanya memang menarik.
Warna asli hitam tidak menarik , meski sebenarnya lebih sehat

GULA RASA ASIN.
Gula tradisional yang dipucatkan dengan sodium metabisulfite memang berwarna menarik, tetapi kalau kita cicipi akan sangat terasa manisnya gula terasa dan berbaur dengan sinnya residu belerang.
Cicipi gula ini pasti rame rasanya , manis dan asin.
GULA BEBAS BELERANG.
Hitamnya warna gula produk tradisionel diakibatkan oleh over liming (pemberian susu kapur berlebihan) dan over heating penyebab karamelisasi, kunci untuk mendapatkan produk gula tanpa bahan kimia dengan warna hasil produksi yang cerah dan tetap menarik pembeli hanya dengan mengendalikan pemberian susu kapur dengan menggunakan pengukuran pH , sampai dengan pH netraldan menurunkan titik didih dengan terapan penguapan dibawah kevacuuman, dengan kevacuuman 60 sd 64 cm kolom air raksa maka larutan gula akan mendidih pada temperature dibawah 60 celsiusdan akan memberikan warna produk yang menarik..
 Terlihat pada kehampaan 62 cm hg  titik didih dibawah 60 celsius
 Gula cetak bebas belerang  kisaran harga Rp 6.750/kg.
Kelebihan lain dari proses penguapan hampa adalah akan dihasilkan produk selain menarik warnanya tanpa tambahan kimia juga dihasilkan produk yang tahan panas (tidak lembek) bahkan pada temperature 80 celsius, sehingga aman dalam transportasi dan penyimpanan. 

Gula semut non centrifugal hasil penguapan hampas.
Warna yang menarik dan bebas bahan kimia dengan rasa PLAIN, modifikasi taste dapat dilakukan terukur dengan memberikan CARAMEL TASTE sesuai yang diinginkan.
Gula ini dalam kisaran harga Rp 7.950/kg

Foto foto dan movie
picasaweb.google.com/ss170952
youtube.com/ss170952


Senin, 26 Juli 2010

PABRIK GULA MIKRO ( INDUSTRI GULA RUMAH TANGGA)

GULA SEBAGAI INDUSTRI RUMAH TANGGA

Beberapa referensi mendifinisikan kapasitas pabrik gula kecil dalam kisaran 10 sd 50 ton tebu perhari umumnya dengan teknologi open pan , lepas dari pro dan kontra soal efisiensi pabrik gula kecil/ mini yang jelas defacto sangatlah banyak kendala untuk membangun pabrik gula besar, apalagi yang dinyatakan efisien harus diatas 10.000 ton tebu perhari. 

Pabrik gula kecil pada ambang bawah kapasitas dibawah ini barangkali merupakan percontohan bahwa kedepan industri gula dapat dijadikan industri rumah tangga, rumah tangga dengan 3 anak dengan 3 keponakan dan 3 tetangga yang tidak mudah untuk menjadi PNS, tidak mudah untuk dapat belajar di perguruan tinggi negeri dan barangkali terkena PHK sangat berpeluang utnuk mengelola industri gula skala rumah tangga ini. Apalagi dikawasan remote area diluar Jawa yang tersedia lahan yang lebih dari cukup, dengan hanya perlu lahan tanaman beberapa puluh ha dan lahan emplasemen satu dua ha tentu bukan menjadi masalah, meskipun dengan infra strukture yang sangat terbatas.


Swa sembada beras dicapai karena tanaman padi dikelola dan diproses oleh petani pada skala kecil, rice mill unit rata rata berkapasitas 1 ton gabah perjam dan barang kali belum ada rice mill dengan kapasitas 500 ton gabah perjam. satu inspirasi dan mimpi barang kali swasembada gula juga akan dicapai kalau industri gula dijadikan industri kecil/ industri rumah tangga.


Mikro mill ini direncanakan dapat dioperasikan dengan bahan baku tebu, batang sweet sorghum mapun nira dala palmae (kelapa, aren, siwalan dll) untuk menghasilkan baik gula cair, gula cetak , gula semut maupun gula putih  yang sehat tanpa belerang (sulphur free sugar) dengan tetap mempertahankan kesederhanaan dan memenuhi kriteria ekonomis.


Deskripsi peralatan.
Peralatan sesuai ilustrasi foto dibawah ini, adalah model yang dibangun di Jombang.


Module pemerahan idealnya 2 atau 3 gilingan dengan imbibisi ringan.


Module pemurnian terdiri dari juice heater, settling tang dan juice feeder tank.


Nira yang sudah dimurnikan 


Module penguapan double efek dan masakan hampa.


Pendidihan suhu rendah (kurang 60 celsius) menghasilkan produk berkwalitas.


Ketel pipa air vertikal 3 phase sangat hemat energy, start up 15 menit dan responsip.


Temperature gas buang kurang dari 200 celsius pada tekanan operasi 1,5 kg.
(indikator thermal efisiensi yang cukup baik)


Sistem penghampaan dengan barometrik condenser simple dan ekonomis.



Produks yang dihasilkan.
Pada uji produksi 21 dan 22 juli 2010 dihasilkan produk produk turunan tebu menjadi GULA BEBAS BELERANG (SULPHUR FREE SUGAR)  sbb:

Gula cetak  (tidak lembek meskipunn dijemur diterik matahari).

D

 Dipanaskan sd 80 celsius tidak lembek justru bertambah keras


Gula cair.(seperti madu)


Gula semut non sentrifugal (tidak ada molasse sebagai by produk).

Dengan penambahan kristaliser dan sugar separator akan dapat dihasilkan kombinasi gula putih dan gula cetak, atau gula putih dengan by produk molasse.

Energy.
Diperlukan energy listrik untuk penggerak gilingan dan motor motor pompa , dapat juga dengan menggunakan small diesel engine, penghematan energy solar dapat dilakukan dengan mengoperasikan diesel gasifikasi dimana 75% konsumsi solar disubtitusi dengan gas dari reaktor gasifikasi yang dapat dioperasikan dengan feedstock limbah pertanian dan perkebunan atau cokas.


Diesel gasifier , subtitusi 75% solar dengan syntetik gas


Tenaga kerja.
Tenaga kerja tidak dituntut berpendidikan formal khusus SLTP atau sederajat sudah mampu mengoperasikan mikro mill untuk menghasilkan produk diatas.


Pertanyaan umum:
- Berapa rendemen?
Apabila bahan olah / tebu memenuhi kriteria millable cane akan didapat rendemen optimal 12% gula cetak, atau 13 % gula cair atau kombinasi 8% gula putih plus 3,5% molasse atau 6% gula putih plus 6% gula cetak.


-Berapa investasi?
Tergantung dari specifikasi teknis , lokasi dll.




Selasa, 23 Februari 2010

HARGA POKOK GULA PADA PABRIK GULA MINI

Mengenal pabrik gula mini.
Summmary dibawah memberikan gambaran sbb:
  
- Bahwa meskipun kecil (small scale) tetapi pabrik gula mini memenuhi kriteria economis, dan dengan investasi yang relatif sangat rendah dibanding pembangunan pabrik gula besar maka pabrik gula mini bukan hanya memberikan peluang kerja tetapi yang lebih penting adalah memberikan peluang berusaha. Sedangkan pabrik gula besar diatas 5.000 tcd bahkan meskipun hanya diatas 1.000 tcd memerlukan investasi yang cukup besar dan hanya dapat dijangkau oleh beberapa institusi saja.

- Resiko yang lebih kecil dibanding dengan resiko pembangunan pabrik gula besar, tentu catatan sejarah masih belum terhapus bagaimana Pabrik gula besar COT GIREK di Nangro Aceh Darussalam setelah dibangun juga langsung di kanibalisme , masih ada Pabrik gula PELEIHARI di Kalimantan Selatan yang dibangun baru dan di extend kapasitasnya meskipun belum pernah beroperasi secara optimal dengan ending akhirnya juga dikanibal, juga menyisakan pertanyaan bagaimana dengan performance PG TINALANGUA di Sulawesi dan berhentinya pembangunan pabrik gula GUNUNG MADU BUKHARI di Sulawesi tengah ?
   
Dibutuhkan lahan emplasemen 1 sd 2 ha untuk pendirian pabrik gula mini dikawasan dengan infra strukture yang terbatas, dengan lahan tanaman dalam kisaran 90 sd 120 ha, tergantung dari produktivitas tanaman yang direncanakan dan hari giling dalam setahun, pengrajin tradisional gula merah mempunyai milling day yang lebih panjang dibanding pabrik gula besar rata rata 240 hari pertahun, sementara pabrik gula besar dalam kisaran 140-150 hari sedangkan pabrik gula mini dproyeksikan 175 sd 195 hari pertahun.
 

 

Biaya tanam tebu dari tanaman baru (new cane) sampai dengan keprasan 1 dan 2 (Ratoon 1 dan 2) sebagai tergambar diatas dan sedikit bervariasi tergantung pada kawasan masing masing. Grafik diatas menunjukkan bahwa komponen biaya sewa lahan utamanya di jawa relatif tinggi, hampir 36% bahkan mungkin lebih ; beberapa wilayah di Jawa terutama di daerah pertanian non irigasi sewa lahannya relatif lebih rendah 40 sd 50% sewa tanah sawah, sehingga apabila konsep pembangunan pabrik gula mini diarahkan diremote area dikawasan luar Jawa tentu komponen sewa lahannya menjadi sangat murah.
  
Biaya operasional (biaya tetap dan biaya langsung) tidak termasuk nilai tebu seperti tabel diatas, terserap lebih dari 50 tenaga kerja di unit proses pabrik gula mini belum termasuk tenaga kerja di unit tanaman / kebun tebunya. sedangkan proyeksi produksi dan  penjualan seperti tabel dibawah, penentuan rendemen 9 berdasar pencapaian giling tahun 2008 dengan mengolah tebu kwalitas moderat yang mencapai rendemen 9,2

   
Dari data data diatas disimpulkan harga pokok produksi gula pada PGM kapasitas 50 tcd rerata 5 tahun dengan eskalasi tahunan 5% seperti tabel dan grafik dibawah.
  
Harga pokok produksi dengan bahan olah tahun pertama sd tahun ketiga sebagian membeli dari tebu rakyat tercermin seperti tabel diatas, unsur pembentuk harga gula yang cukup besar adalah bahan baku tebu ( 42%) disusul divestasi ( apakah dalam bentuk pembayaran hutang dan bunga Investasi ataukah dalam bentuk depreciasi) yang mencapai 34%, tentu bagi pabrik gula besar apalagi sebagian besar adalah warisan jaman Belanda beban divestasinya pasti sangat rendah. Upah kerja yang menurut sebagian pengamat tidak efisien hanya mengambil porsi 6% dari unsur pembentuk harga pokok gula, dan bahkan sebenarnya misi pabrik gula mini kalau memungkinkan adalah menaikkan porsi upah kerja dengan tetap memperhitungkan kemampuan saingnya.
 

Financial analisis seperti dibawah:
Return of investment dalam kisaran 3 tahun dengan IRR > 79% dengan Net Presen Value positif seperti yang tercantun di executive summary diatas.  

Selasa, 19 Januari 2010

PERTANYAAN SEKITAR PABRIK GULA MINI.


Beberapa kali kami mendapat pertanyaan sekitar pabrik gula mini dengan substansi pertanyaan yang hamper sama dan berulang ulang.
Berapakah rendemen pabrik gula mini.?
Rendemen gula yang dihasilkan pabrik gula mini sangat tergantung dari kwalitas tanaman, rendemen 9.6% pernah dicapai dengan  kwalitas tebu yang diolah cukup baik dengan indikasi brix pucuk diatas 18, varitas dengan kadar  sabut rendah (varitas 1, BL , SS dll), pemupukan berimbang tidak hanya dengan unsure nitrogen saja apa lagi dengan hanya pupuk amina cair.
Apakah gilingan pabrik gula mini menggunakan imbibisi air seperti pabrik gula besar?.
Pabrik gula mini menggunakan rangkaian pemerahan satu unit two roll crusher diikuti tiga gilingan dengan compound imbibisi seperti yang dilakukan di pabrik gula besar.
Mengapa tidak gilingan system kering seperti gilingan pengrajin gula tradisional saja ?.
Pengrajin tradisional menggiling tebunya sekali giling tanpa tambahan air imbibisi akan kehilangan gula yang masih terikut di apmas 25 sd 30%, jadi sangat merugikan.
Mengapa pabrik gula mini tidak menggunakan belerang seperti pabrik gula besar?.
Pabrik gula mini menggunakan system phospho defikasi tanpa belerang dengan pertimbangan proses lebih sederhana dan murah dan produk yang dihasilkan tidak mengandung residu belerang berlebihan yang kurang baik bagi kesehatan.
Apakah warna gula yang dihasilkan dapat berwarna putih dan berapa icumsanya?.
Warna gula yang dihasilkan putih denagn nilai icumsa dibawah icumsa SNI gula.
Apakah tebu dengan pupuk amina cair rendemennya rendah?
Tanaman tebu dengan pupuk tunggal amina cair apalagi berlebihan membuat proses pengkristalan gula dalam pan masakan menjadi terhambat (sangat lama) dan menghasilkan hablur rendah.
Apakah pabrik gula mini efisien.?
Ukuran efisiensi sangat semu lebih baik menggunakan unkuran ukuran analisa keuangan yang lazim dari NPV, ROI dan IRR.(informasi dapat dibuka di energypangan.blogspot.com.
Berapakah kapasitas pabrik gula mini ?
Kapasitas pabrik gula mini dari 50 ton tebu perhari sd 200 ton tebu perhari, dibawah 50 ton tebu perhari termasuk kategori pabrik gula micro.(micro mill pada kapasitas 30 ton tebu perhari atau 1,5 ton tebu perjam).
Apakah mesin mesin pabrik gula mini harus diimport dari India atau China?
Tidak karena banyak industry manufaktur di Indonesia dan untuk membuat peralatan proses gula pada pabrik gula mini dapat dikerjakan oleh workshop workshop kecil sampai medium saja.
Apakah pabrik gula mini mempunyai varian produk disamping gula pasir?.
Pabrik gula mini mampu memproduksi pemanis sesuai permintaan pasar dari mulai gula cair, gula putih maupun gula cetak.
Apakah pabrik gula mini dapat dipakai untuk memproses gula dari batang sweet sorghum?.
Pabrik gula mini dapat digunakan untuk memproses batang sweet sorghum menjadi gula cair/ syrup. info swwet sorghum  di energyethanol.blogspot.com
Berapakah dibutuhkan luas lahan tanaman ?
Dengan asumsi 200 hari giling pertahun kebutuhan areal tanaman dapat diprediksi, sesuai dengan produktivitas tanaman yang dicapai.
Berapakah investasi diperlukan untuk membangun pabrik gula mini ?
Investasi bervariasi untuk kapasitas 25 sd 30 tcd dalam kisaran 2,5 sd 3 M, untuk 50 tcd dalam kisaran 6 sd 7,5 M sedangkan untuk 100 tcd dalam kisaran 10 sd 12 M, turn key basis sd pelatihan , tidak termasuk tanah emplasemen, perizinan , material untuk komisioning, pajak pajak  dll dan  pada nilai tukar US $ dalam kisaran Rp 10.000,-
Berapa lama waktu diperlukan untuk membangun pabrik gula mini ?
Diperlukan waktu 5 sd   6 bulan untuk membangun pabrik gula mini, sehingga waktu mulai membangun  adalah awal musim giling dikurangi  bulan.
 Dimana pabrik gula mini layak dibangun ?
 Di kawasan yang jauh dari keberadaan pabrik gula  dan kawasan remote area Indonesia utamanya Indonesia Timur.

Jumat, 08 Januari 2010

MOMENTUM KEBANGKITAN INDUSTRI GULA

Prediksi harga gula 2010.
Beberapa prediksi disampaikan dari mulai pengamat, pelaku usaha , asosiasi pedagang  sd pejabat kementerian  memberikan analisa dan prediksi predisi berkait dengan harga gula 2010, apapun latar belakang dan tujuan pelontaran prediksi  yang jelas belum ada satu kesimpulan atau kesamaan prediksi , ada yang memprediksi harga gula turun karena India akan menggenjot produksi gula untuk peningkatan eksportnya ada  yang memprediksi akan naik karena juga sejalan dengankenaikan harga gabah dunia ( world grain prices) dan juga karena kenaikan harga dasar gabah dalam negeri yang dinaikkan, hanya prediksi dari para paranormal yang belum pernah diberitakan.
Berapa harga gula idealnya.
Dengan melihat bahwa hamper 70 sd 80% kebutuhan gula local dipasok oleh produsen local, idealnya harga gula konsumsi  dalam kisaran minimal 1.8 kali harga beras local, dengan harga beras local januari  2010 di sentra pertanian (kwalitas rata rata) sudah mencapai Rp 6.000/kg – maka idealnya harga gula local dalam kisaran minimal Rp 10.600/kg,-
Artinya kalau harga gula terlalu dekat dengan harga beras maka petani sebagai pemasok bahan baku gula/ penanam tebu   akan mengkonversi tanaman tebunya  dengan tanaman yang lebih memberikan keuntungan  dan pasti akan menimbulkan domino efek yaitu pasokan bahan gula/tebu akan turun dan produksi gula nasional akan turun dan ketergantungan dengan gula dunia akan meningkat.
Harga gula dunia 2010.
Harga gula dunia untuk pengapalan semester 1 thn 2010 dalam kisaran US$ 700/ton fob Negara asal, artinya apabila ditambah biaya biaya lain ongkos tambang, ppn , susut berat , cost of money maka harga gula importpun sampai ditingkat konsumen akan jatuh diatas Rp 11.000/kg .
Mengambil hikmah harga gula.
Seperti juga halnya kenaikan komodity minyak tanah (BBM)  atau gas LPG atau bahkan kenaikan komditas lainnya tentulah harus disikapi dengan arif, kenaikan mitan dan lpg membuat orang mencari inovasi peluang peluang pemanfaatan energy lain, demo menuntut penurunan harga ternyata bukan suatu penyelesaian,
Bagi konsumen golongan berpenghasilan rendah  dengan kebutuhan kurang dari 1 kg per bulan kenaikan harga gula ini masih tidak meresahkan apalagi bagi golongan menengah keatas tentu kenaikan harga gula ini tidak ada artinya juga bagi kalangan industry pasti akan muncul inovasi inovasi sebagai penyesuaian.

Industry gula bukan industry senja.
Pabrik gula yang beberapa tahun lalu banyak disebut oleh para cendekiawan cendekiawan sebagai industry senja yang harus ditutup ternyata telah membuka mata hati bangsa bahwa industry ini harus dipertahankan dan dikembangkan. Pengamat yang dulu menyatakan dilayar kaca  bahwa daripada memproduksi gula dengan harga tinggi lebih baik membeli saja dari luar negeri juga belum berkomentar.
Kapankah waktunya ?
Dengan kondisi harga diatas ada kelonggaran financial bagi pelaku produsen gula mulai dari petani tebu sampai indudtri pengolahnya (pabrik gula) ,  jadi sekaranglah waktunya untuk bangkit kembali – momentum yang tepat – baik dilihat dari sisi ekonomis maupun sisi politis. Dan momentum yang baik ini belum tentu kembali