Prediksi harga gula 2010.
Beberapa prediksi disampaikan dari mulai pengamat, pelaku usaha , asosiasi pedagang sd pejabat kementerian memberikan analisa dan prediksi predisi berkait dengan harga gula 2010, apapun latar belakang dan tujuan pelontaran prediksi yang jelas belum ada satu kesimpulan atau kesamaan prediksi , ada yang memprediksi harga gula turun karena India akan menggenjot produksi gula untuk peningkatan eksportnya ada yang memprediksi akan naik karena juga sejalan dengankenaikan harga gabah dunia ( world grain prices) dan juga karena kenaikan harga dasar gabah dalam negeri yang dinaikkan, hanya prediksi dari para paranormal yang belum pernah diberitakan.
Berapa harga gula idealnya.
Dengan melihat bahwa hamper 70 sd 80% kebutuhan gula local dipasok oleh produsen local, idealnya harga gula konsumsi dalam kisaran minimal 1.8 kali harga beras local, dengan harga beras local januari 2010 di sentra pertanian (kwalitas rata rata) sudah mencapai Rp 6.000/kg – maka idealnya harga gula local dalam kisaran minimal Rp 10.600/kg,-
Artinya kalau harga gula terlalu dekat dengan harga beras maka petani sebagai pemasok bahan baku gula/ penanam tebu akan mengkonversi tanaman tebunya dengan tanaman yang lebih memberikan keuntungan dan pasti akan menimbulkan domino efek yaitu pasokan bahan gula/tebu akan turun dan produksi gula nasional akan turun dan ketergantungan dengan gula dunia akan meningkat.
Harga gula dunia 2010.
Harga gula dunia untuk pengapalan semester 1 thn 2010 dalam kisaran US$ 700/ton fob Negara asal, artinya apabila ditambah biaya biaya lain ongkos tambang, ppn , susut berat , cost of money maka harga gula importpun sampai ditingkat konsumen akan jatuh diatas Rp 11.000/kg .
Mengambil hikmah harga gula.
Seperti juga halnya kenaikan komodity minyak tanah (BBM) atau gas LPG atau bahkan kenaikan komditas lainnya tentulah harus disikapi dengan arif, kenaikan mitan dan lpg membuat orang mencari inovasi peluang peluang pemanfaatan energy lain, demo menuntut penurunan harga ternyata bukan suatu penyelesaian,
Bagi konsumen golongan berpenghasilan rendah dengan kebutuhan kurang dari 1 kg per bulan kenaikan harga gula ini masih tidak meresahkan apalagi bagi golongan menengah keatas tentu kenaikan harga gula ini tidak ada artinya juga bagi kalangan industry pasti akan muncul inovasi inovasi sebagai penyesuaian.
Industry gula bukan industry senja.
Pabrik gula yang beberapa tahun lalu banyak disebut oleh para cendekiawan cendekiawan sebagai industry senja yang harus ditutup ternyata telah membuka mata hati bangsa bahwa industry ini harus dipertahankan dan dikembangkan. Pengamat yang dulu menyatakan dilayar kaca bahwa daripada memproduksi gula dengan harga tinggi lebih baik membeli saja dari luar negeri juga belum berkomentar.
Kapankah waktunya ?
Dengan kondisi harga diatas ada kelonggaran financial bagi pelaku produsen gula mulai dari petani tebu sampai indudtri pengolahnya (pabrik gula) , jadi sekaranglah waktunya untuk bangkit kembali – momentum yang tepat – baik dilihat dari sisi ekonomis maupun sisi politis. Dan momentum yang baik ini belum tentu kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar