Senin, 26 Juli 2010

PABRIK GULA MIKRO ( INDUSTRI GULA RUMAH TANGGA)

GULA SEBAGAI INDUSTRI RUMAH TANGGA

Beberapa referensi mendifinisikan kapasitas pabrik gula kecil dalam kisaran 10 sd 50 ton tebu perhari umumnya dengan teknologi open pan , lepas dari pro dan kontra soal efisiensi pabrik gula kecil/ mini yang jelas defacto sangatlah banyak kendala untuk membangun pabrik gula besar, apalagi yang dinyatakan efisien harus diatas 10.000 ton tebu perhari. 

Pabrik gula kecil pada ambang bawah kapasitas dibawah ini barangkali merupakan percontohan bahwa kedepan industri gula dapat dijadikan industri rumah tangga, rumah tangga dengan 3 anak dengan 3 keponakan dan 3 tetangga yang tidak mudah untuk menjadi PNS, tidak mudah untuk dapat belajar di perguruan tinggi negeri dan barangkali terkena PHK sangat berpeluang utnuk mengelola industri gula skala rumah tangga ini. Apalagi dikawasan remote area diluar Jawa yang tersedia lahan yang lebih dari cukup, dengan hanya perlu lahan tanaman beberapa puluh ha dan lahan emplasemen satu dua ha tentu bukan menjadi masalah, meskipun dengan infra strukture yang sangat terbatas.


Swa sembada beras dicapai karena tanaman padi dikelola dan diproses oleh petani pada skala kecil, rice mill unit rata rata berkapasitas 1 ton gabah perjam dan barang kali belum ada rice mill dengan kapasitas 500 ton gabah perjam. satu inspirasi dan mimpi barang kali swasembada gula juga akan dicapai kalau industri gula dijadikan industri kecil/ industri rumah tangga.


Mikro mill ini direncanakan dapat dioperasikan dengan bahan baku tebu, batang sweet sorghum mapun nira dala palmae (kelapa, aren, siwalan dll) untuk menghasilkan baik gula cair, gula cetak , gula semut maupun gula putih  yang sehat tanpa belerang (sulphur free sugar) dengan tetap mempertahankan kesederhanaan dan memenuhi kriteria ekonomis.


Deskripsi peralatan.
Peralatan sesuai ilustrasi foto dibawah ini, adalah model yang dibangun di Jombang.


Module pemerahan idealnya 2 atau 3 gilingan dengan imbibisi ringan.


Module pemurnian terdiri dari juice heater, settling tang dan juice feeder tank.


Nira yang sudah dimurnikan 


Module penguapan double efek dan masakan hampa.


Pendidihan suhu rendah (kurang 60 celsius) menghasilkan produk berkwalitas.


Ketel pipa air vertikal 3 phase sangat hemat energy, start up 15 menit dan responsip.


Temperature gas buang kurang dari 200 celsius pada tekanan operasi 1,5 kg.
(indikator thermal efisiensi yang cukup baik)


Sistem penghampaan dengan barometrik condenser simple dan ekonomis.



Produks yang dihasilkan.
Pada uji produksi 21 dan 22 juli 2010 dihasilkan produk produk turunan tebu menjadi GULA BEBAS BELERANG (SULPHUR FREE SUGAR)  sbb:

Gula cetak  (tidak lembek meskipunn dijemur diterik matahari).

D

 Dipanaskan sd 80 celsius tidak lembek justru bertambah keras


Gula cair.(seperti madu)


Gula semut non sentrifugal (tidak ada molasse sebagai by produk).

Dengan penambahan kristaliser dan sugar separator akan dapat dihasilkan kombinasi gula putih dan gula cetak, atau gula putih dengan by produk molasse.

Energy.
Diperlukan energy listrik untuk penggerak gilingan dan motor motor pompa , dapat juga dengan menggunakan small diesel engine, penghematan energy solar dapat dilakukan dengan mengoperasikan diesel gasifikasi dimana 75% konsumsi solar disubtitusi dengan gas dari reaktor gasifikasi yang dapat dioperasikan dengan feedstock limbah pertanian dan perkebunan atau cokas.


Diesel gasifier , subtitusi 75% solar dengan syntetik gas


Tenaga kerja.
Tenaga kerja tidak dituntut berpendidikan formal khusus SLTP atau sederajat sudah mampu mengoperasikan mikro mill untuk menghasilkan produk diatas.


Pertanyaan umum:
- Berapa rendemen?
Apabila bahan olah / tebu memenuhi kriteria millable cane akan didapat rendemen optimal 12% gula cetak, atau 13 % gula cair atau kombinasi 8% gula putih plus 3,5% molasse atau 6% gula putih plus 6% gula cetak.


-Berapa investasi?
Tergantung dari specifikasi teknis , lokasi dll.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar