Meskipun ada angka angka kendali proses membuat gula baik dari nira tebu, nira sweet sorghum maupun nira palma ( kelapa, aren, siwalan dll), tetap saja karena perubahan bahan olah , perubahan kwalitas yang diinginkan maka sebenarnya membuat gula lebih tepat kalau diistilahkan " SENI MEMBUAT GULA" sehingga sangat memungkinkan untuk melakukan banyak inovasi inovasi selama proses produksi dengan tetap mengacu pada alur utama proses, inovasi meliputi inovas peralatan kearah simplifikasi dan effisiensi sedangkan inovasi proses mengarah kepada perbaikan mutu, diversifikasi produksi, inovasi peralatan maupun inovasi proses semuanya akan berakhir dan terukur secara kwantitatif pada aspek financial terukur dari terjadinya penurunan harga pokok produksi (akibat naiknya sugar recovery ataupun turunnya biaya operasional) maupun kenaikan harga jual produk (karena kenaikan mutu maupun diversifikasi produksi)..
Garis besar produk gula adalah LIQUID SUGAR (GULA CAIR), CENTRIFUGAL SUGAR (RAW SUGAR, PLATATION WHTE SUGAR, REFINE SUGAR ETC) dan NON CENTRIFUGAL SUGAR ( GULA CETAK, GULA SEMUT, GUR, JAGGERY, DEMEARA DLL).
GAGASAN INOVATOR.
Lazimnya managemen memberi wadah dengan nama yang cukup keren "R&D" dilengkapi dengan alokasi dana yang cukup memadai dengan target/ goal yang jelas, permasalahannya yalah apabila wadah tersebut masih samar maka diperlukan "CRAZY INOVATOR" . melangkah dengan berbagai hambatan dan resiko, seperti diketahui hasil terapan inovator meskipun sudah berbasis teknikal dan financial kalkulasi sering juga terjadi error/ kegagalan sementara waktu dan biaya sudah dikeluarkan disinilah tanggung jawab moral yang terbesar bagi inovator, ada sikap aman yang sering diambil untuk menghindari hal tersebut yalah bermain sebagai "SAFETY PLAYER" atau menunggu instruksi atau tidak melakukan apapun sehingga tidak mengeluarkan energy dan terhindar dari kesalahan meskipun selamanya tidak menghasilkan inovasi inovasi,
DILAHIRKAN BUKAN DIANGKAT.
Dari ilustrasi diatas maka sebenarnya dalam suatu struktur INOVATOR tidak diangkat dengan surat keputusan tetapi memang bakat dan dilahirkan sebagai inovator.
Mencetak gula diatas lantai dengan alas terpal.
Disiapkan meja meja untuk tempat hasil cetakan , inovasi sederhana yang belum tentu terpikirkan.
Produk reject perlu inovasi untuk memberikan nilai tambah.
Inovasi Recooking dari reject produk menjadi HQ Product.
Pencetakan secara manual menyerap banyak tenaga di inovasi dengan menambah palung pencetak.
Pengumpanan tebu ke extractor perlu inovasi untuk kenyamanan dan menekan biaya operasional.
WAJAH CERAH MENATAP KEDEPAN DENGAN INOVASI.
GUNTUR PRIHATOMO bapaknya TEKPOL nya Pabrik Gula Cetak Kalirejo dan juga calon bapak - selamat atas berbagai inovasinya , masih ditunggu inovasi inovasi lainnya yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar